Jelajah Gunung Prau Dieng Wonosobo yang Mempesona
Gunung Prau Dieng Wonosobo – Siapa yang tidak tahu keindahan Dieng? Sebuah kota wisata di Kabupaten Wonosobo ini menjadi primadona sejak lama, karena potensi alamnya yang diolah secara baik menjadikan Dieng sebagai area wisata yang tidak akan membuat Anda menyesal. Meskipun terletak dipegunungan, Dieng tidak hanya menyediakan keindahan gunung saja tetapi juga keindahan telaga dan kawah yang pastinya akan membuat hasrat berlibur Anda terpenuhi.
Satu hal yang perlu Anda tahu, Dieng mendapat julukan Negeri diatas Awan, karena letaknya yang berada di pengunungan dan memiliki desa tertinggi di Jawa Tengah, desa tersebut adalah Desa Sembungan dengan wisatanya berupa Bukit Sikunir. Bukit yang menjadi incaran penikmat sunrise, pendaki pemula, dan fotografi. Bahkan beberapa kali pasangan melakukan sesi foto prewedding disini.
Misteri dan Jalur Pendakian Sunrise Gunung Prau Dieng
Potensi alam lain yang dikembangkan adalah potensi airnya, di Wonosobo sendiri terdapat dua telaga yang menjadi andalan saat datang ke Wonosobo. Dia adalah Telaga Warna dan Telaga Menjer. Untuk Telaga Warna terletak di Dieng dengan keindahan telaga yang warna airnya dapat berubah saat terkena sinar matahari dengan pantulannya yang indah akan memanjakan mata Anda. Sedangkan Telaga Menjer terletak didekat Kota Wonosobo, tepatnya di Kecamatan Garung, keindahan dan potensi air yang melimpah dijadikan sebagai sumber PLTA di Garung. Pemanfaatan sumber daya yang tepat dapat membantu dalam kesejahteraan warga disekitar lokasi.
Sisi Lain Gunung Prau Wonosobo

Selain potensi airnya yang melimpah, Wonosobo juga terkenal dengan kemegahan perbukitan yang menjulang yang salah satunya adalah Gunung Prau. Ketinggian Gunung Prau sebenarnya adalah 2.590 mdpl, tetapi banyak yang menuliskannya 2.565 mdpl. Letak gunung ini dikawasan Dataran Tinggi Dieng. Disaat musim kemarau tiba suhu udara terendah bisa menghasilkan es pada permukaan tanah dibeberapa lokasi saat pagi tiba. Atau bisa membentuk butiran es didedaunan yang biasanya kita jumpai sebagai embun, tetapi di Dieng embun itu berupa butiran es.
Di Gunung Prau tidak banyak bunga edelweish yang tumbuh, jadi jika Anda kesini hanya untuk mencari bunga itu, maaf Anda salah alamat. Nama Prau sendiri tercipta dari bentuk gunung ini yang memanjang seperti perahu sehingga disebut Gunung Prau. Begitulah asal usul nama dari Gunung Prau. Harga tiket masuk lokasi Rp. 10.000,00 sudah termasuk dengan rute atau denah dan asuransi, dan untuk parkir roda 2 dikenakan Rp. 10.000,00 dan roda 4 sebesar Rp. 20.000,00.
Sunrise Gunung Prau

Wisata yang satu ini tidak pernah mati, masih saja menjadi idola bagi sebagian besar pecinta sunrise. Bahkan banyak wisatawan yang berasal dari luar daerah hanya demi mendapatkan keindahan sunrise di Gunung Prau ini. Bagaimana tidak, gunung yang terletak di 3 kabupaten ini memiliki padang rumput yang luas dan memanjang. Dari Gunung Sipandu, Gunung Pangamur-amur, Gunung Juranggrawah dan Gunung Prau, Gunung Prau menjadi puncak tertinggi dari pegunungan yang ada.
Gunung Prau dikatakan sebagai tempat paling bagus untuk mendapatkan sunrise, karena keindahan yang ditawarkan, sebagian blogger dan pecinta gunung mendedikasikan Gunung Prau sebagai sunrise terbaik se-Asia Tenggara. Apresiasi yang sangat tinggi dan membanggakan. Maka patutlah kita berbangga sebagai warga Indonesia khususnya warga Wonosobo, karena keindahan alam yang kita miliki sudah diakui oleh dunia dan kita perlu menjaganya agar anak cucu kita masih bisa mendapatkan keindahan seperti yang kita nikmati saat ini.
Tak hanya sebatas itu, jika cuaca sedang cerah, maka akan terlihat 6 gunung yang biasa hanya kita lihat dari kejauhan satu persatu. Dari sebelah Timur kita kan menjumpai gunung kembar yaitu Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro, Gunung Merapi, Gunung Lawu dan Gunung Merbabu. Sedangkan dari arah Barat akan terlihat Gunung Slamet.
Puncak Gunung Prau Jawa Tengah

Menyimpan keindahan alami, puncak Gunung Prau berupa padang rumput yang luas nan hijau yang memanjang dari ujung Barat hingga Timur, yang membentuk perbukitan kecil dengan pepohonan sedikit yang menambah keindahan. Sabana yang tersaji terbentuk diatas dengan bukit yang terbentuk dari setengah lingkaran membentuk gundukan yang disebut Bukit Teletubis. Karena bentuknya yang mirip dengan bukit yang ada di dalam film anak-anak jaman dahulu yaitu Teletubis.
Disaat pagi datang, bunga-bunga yang tumbuh sepanjang bukit dengan sentuhan embun menambah nuansa sejuk yang disertai dengan awan yang terus berjalan dan membentuk lautan luas nan indah. Saat kabut mulai naik maka saat itulah kita akan merasa seperti diatas awan, hal itu yang menjadikan slogan dari Dieng seperti yang tadi sudah disebutkan yaitu Negeri diatas Awan.
Dibalik keindahan puncaknya, Gunung Prau menyimpan mitos yang dipercayai warga sekitar. Dimana ada beberapa pohon yang tumbuh ditengah sabana membentuk suatu segi empat mirip dengan polygon yang tertutup. Apabila ada seseorang yang memasuki polygon itu maka dia tidak dapat keluar, seakan dibuat berhalusinasi, dengan berjalan berputar sampai kelelahan dan akhirnya meninggal. Ada yang menyebutkan, pernah ada seseorang yang hilang saat memasuki polygon, dan dia tidak kembali. Benar tidaknya mitos itu, yang paling utama kita harus hati-hati.
Jalur pendakian Gunung Prau Wonosobo
Untuk menaklukkan Gunung Prau, ada beberapa jalur yang bisa Anda lewati, dibawah ini informasi tentang jalur pendakian yang bisa menjadi pilihan:
- Patak Banteng, basecamp jalur ini di Desa Patak Banteng, Kecamatan Kejajar, kabupaten Wonosobo. Jalur pendakian ini menjadi yang paling favorite dan diminati sebagian besar pendaki, karena akses menuju lokasi yang mudah dan rutenya yang pendek akan membuat Anda lebih mudah untuk sampai dipuncak, meskipun begitu trek yang dilalui lumayan terjal. Untuk informasi lebih lengkap bisa menghubungi 085326903444.
- Campurejo, merupakan jalur pendakian baru yang dirintis oleh SJTC (Swambin Jungle Trekking Club) dengan lokasi di Desa Campurejo, Kecamatan Tretep, kabupaten Temanggung. Dan informasi lebih lanjut bisa menghubungi 085726495918.

- Kalilembu, jika Anda dari jalur ini maka nantinya akan bertemu dengan pendaki dari jalur Dieng Wetan dan Dieng Kulon, meskipun begitu Anda perlu bersyukur karena trek yang dilalui lebih landai dari jalur Patak Banteng. Terletak di Desa Kalilembu, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. 085225152221 untuk informasi lebih lanjut.
- Dieng Wetan, jalur ini terletak di Desa Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Jika Anda kurang paham atau bingung Anda bisa menuju objek wisata Dieng terlebih dahulu, karena letaknya yang dekat dengan objek wisata dan berdekatan dengan penginapan Bu Dyono. 082292760158 untuk informasinya.
- Wates, jalur pendakian ini berada di Desa Wates, Kecamatan Wonoboyo, Kabupaten Temanggung. Dijalur ini lebih enak karena treknya yang landai dengan jarak tempuh sekitar 4,7 km dengan waktu tempuh kurang lebih 3 jam. Bisa menghubungi nomor 087834093099 untuk penjemputan.
Dieng Kulon, biasa disebut Dwarawati karena letaknya yang dekat dengan candi Dwarawati. Basecamp pendakian di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. Bagi yang ingin mendapatkan infromasinya bisa menghubungi 081325755521.
Trek Gunung Prau

Setiap jalur yang ada memiliki tingkat trek pendakian yang berbeda, karena yang menjadi favorite adalah jalur Patak Banteng, maka ada informasi mengenai trek jalur pendakian Patak Banteng. Pada jalur ini, tiap pos memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda, dari basecamp sampai pos 1 kita akan melewati rumah penduduk yang melewati 106 buah anak tangga, melewati kebun warga, kemudian melewati jalan berbatu yang merupakan jalan kendaraan. Pada jalur ini dapat dikatakan memiliki trek mudah, apabila Anda tidak kuat sampai pos 1 ini, Anda dapat menggunkan jasa ojek sebesar Rp. 20.000,00 untuk satu orang.
Dari pos 1 menuju pos 2, Anda akan melewati perkebunan warga dan jika lelah ada beberapa warung yang menyediakan minuman dan makanan yang akan membantu pemulihan lelah Anda. Trek yang dilalui juga masih dalam taraf mudah. Untuk pos 2 menuju pos 3 Anda harus berhati-hati karena treknya yang mulai menanjak dan ada beberpa batu besar, jika tidak berhati-hati bisa terperosok dan jatuh.
Dari pos 3 sampai puncak, menjadi trek yang paling sulit karena jalannya yang mulai menyempit akan menyusahkan Anda, apalagi bagi yang memiliki berta badan diatas rata-rata, Anda harus ekstra hati-hati. Disamping trek yang mudah atau susah yang paling penting, Anda harus membawa perlengkapan yang dibutuhkan dan konsentrasi yang tinggi, agar hal yang tidak diinginkan tidak terjadi.
Gunung Prau tutup

Banyak pendaki yang masih bertanya mengapa sering sekali Gunung Prau ditutup untuk pendakian. Alasan tersebut untuk pemulihan ekosistem yang ada digunung. Kawasan Gunung Prau termasuk dalam kawasan hutan lindung yang dikelola oleh PT. Perhutani, dengan kebijakan pembersihan sampah dan pemulihan ekosistem gunung yang akan dilakukan secara berkala. Hal itu yang menyebabkan penutupan jalur pendakian menuju Gunung Prau untuk semua jalur pendakian. Penutupan ini biasanya dilakukan pada awal tahun dari tanggal 5 Januari sampai dengan tanggal 5 April. Setiap tahunnya akan dilakukan hal semacam itu seperti tahun ini, Gunung Prau ditutup dari tanggal 5 Januari 2017 sampai tanggal 5 April 2017. Hal ini menyebabkan pendaki membludak saat tahun baru 2017 kemarin.
Selain mitos yang telah dikemukakan diawal, warga juga meyakini misteri Gunung Prau ditutup bukan sekedar pembersihan saja tetapi ada hal lain yang sampai sekarang belum memiliki jawaban. Salah satu kisah mengungkapkan bahwa saat penutupan Gunung Prau, ada sepasang kekasih nekat menerobos dan mulai melakukan pendakian hingga dipuncak gunung. Setibanya disana, pasangan itu melakukan hubungan intim. Dan saat ditemukan mereka sudah meninggal dengan keadaan sedang berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. Hal itu membuktikan bahwa pembersihan Gunung Prau bukan hanya secara fisik tapi juga secara spiritual.
Benar atau tidak misteri ini, kita harusnya menjadi lebih mawas diri dan bijak dalam bertindak. Karena sesungguhnya menikmati keindahan alam ciptaanNya akan lebih bermakna jika kita mau menjaganya pula.