Surganya Wisata Indonesia

Lokasi dan Sejarah Candi Kalasan yang Ramai Wisatawan

1

Candi Kalasan – Jika Anda sedang berwisata ke Yogyakarta dan bingung mengunjungi situs peninggalan sejarah nenek moyang. Bukan hanya ada Candi Prambanan saja yang ada di Yogyakarta. Memang Candi Prambanan ini sangat terkenal di seantero tanah air, tapi sebenarnya ada candi yang tak kalah ramai dari Prambanan. Namanya Candi Kalasan. Lalu di manakah Lokasi dan bagaimana Sejarah Candi Kalasan yang Ramai Wisatawan?

Candi Kalasan
Instagram by @exsara_suegeree

Letak candi Kalasan ada di Desa Kalibening, Tirtamani, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, lebih tepatnya sekitar 16 km ke arah timur dari kota Yogyakarta. Jika Anda sedang dalam perjalanan dari Solo ke Yogyakarta, Anda tidak akan kesulitan menemukan Candi Kalasan.

Ada banyak candi di sepanjang jalan Solo menuju Yogyakarta ini, selain Candi Kalasan adapula Candi Sambisari Kalasan dan Candi Ratu Boko, Pawon dan tentunya Prambanan. Candi Kalasan di dalam prasastinya juga disebut dengan nama Candi Kalibening. Nama itu disesuaikan dengan nama desa tempat candi Kalasan berada. Setelah mengetahui lokasi Candi Kalasan ada pentingnya Anda mengetahui bagaimana sejarah berdirinya candi ini.

Sejarah Didirikannya Candi Kalasan

Berdirinya sebuah candi zaman dahulu adalah dibangun oleh penguasa kerajaan pada masanya untuk berbagai kepentingan. Sama halnya dengan Candi Kalasan ini. Seperti yang termuat dalam Prasasti Kalasan, candi Kalasan dibangun pada tahun 770 Saka atau 778 Masehi.

Candi Kalasan Jogja
Instagram by @nida_gram

Dalam Prasasti Kalasan menerangkan bahwa penasehat keagamaan Wangsa Syailendra menyarankan kepada Maharaja Tejapurnama Panangkarana untuk mendirikan bangunan suci. Bangunan suci untuk memuja Dewi Tara dan juga untuk dijadikan sebagai biara untuk para pendeta Buddha. Jadi ada dua fungsi candi Kalasan saat itu, yakni tempat pemujaan dan tempat beribadah para biara.

Kunjungi :  6 Tempat Wisata Menarik di Bengkulu yang Wajib Dikunjungi

Berdasarkan Prasasti Kalasan pula disebutkan bahwa pendiri candi Kalasan adalah Tejapurnama Panangkarana. Yang dimaksud Tejapurnama Panangkarana adalah Rakai Panangkaran, putra Raja Sanjaya dari Kerajaan Mataram Hindu. Rakai Panangkaran kemudian kemudian menjadi raja Kerajaan Mataram Hindu yang kedua.

Maka pendiri candi Kalasan adalah dinasti Sanjaya yang beragama Hindu sebab selama kurun waktu 750-850 M kawasan utara Jawa Tengah dikuasai oleh raja-raja dari Wangsa Sanjaya yang beragama Hindu dan memuja Syiwa.

Namun ada unsur bara dendam candi Kalasan hal itu terlihat dari karakter candi-candi yang dibangun di daerah tersebut. Ada dua corak sandi yang ada di Kalasan ini. Yakni dari Hindu dan juga Budha. Diketahui dari legenda candi Kalasan selama kurun waktu yang sama, dinasti Syailendra yang beragama Buddha ikut berkuasa di bagian selatan Jawa Tengah. Oleh sebab itu ada pembagian kekuasaan yang akhirnya berpengaruh pada karakter candi-candi yang dibangun di wilayah masing-masing pada masa itu.

Hingga akhirnya dinasti Sanjaya dan Syailendra dipersatukan melalui pernikahan Rakai Pikatan Pikatan dengan Pramodawardhani, Putra Maharaja Samarattungga pada tahun 838 – 851 Masehi.

Keindahan Candi Kalasan
Instagram by @miminth_d

Candi Kalasan dibangun atas perintah Rakai Pangkaran untuk membangun bangunan suci bagi Dewi Tara. Rakai Panangkaranpun menganugerahkan Desa Kalasan dan untuk membangun biara yang diminta para pendeta Buddha. Jadi bisa dilihat bahwa sejarah candi Kalasan bercorak agama. Sayang saat ini patung Dewi Tara sudah tidak ada di tempatnya.

Jelajah Candi Kalasan

Setelah mengetahui asal usul candi Kalasan didirikan pada tahun 778 masehi oleh keluarga Rakai Pangkaran untuk memuja Dewi Tara. Saatnya Anda mengetahui bagaimana keadaan di dalam candi ini.

Candi Kalasan memiliki empat buah pintu yang terletak di keempat sisi. Sayangnya hanya ada pintu di sisi timur dan barat yang mempunyai tangga untuk bisa ke ruang utama di tengah candi.

Kunjungi :  Snorkeling di Pantai Sadranan Wonosari Gunung Kidul

Jika dilihat dari letak pintu utamanya bisa disimpulkan bahwasannya Candi Kalasan ini sebenarnya menghadap ke arah timur. Di sepanjang dinding candi terdapat cekungan-cekungan yang berisi banyak arca.

Pesona Candi Kalasan
Instagram by @putri_suwarno

Meskipun tidak semua arca masih berada di tempatnya, sudah banyak arca yang berpindah tempat atau rusak karena mengalami pemugaran. Nah, di atas semua pintu candi selalu terdapat cekungan yang dihiasi dengan pahatan bermotif Kala.

Ada pula pahatan Kalamakara, dan hiasan kecil berupa wanita bersila memegang benda di kedua belah tangannya. Menariknya, relung-relung di sisi kiri dan kanan atas pintu candi dihiasi dengan sosok dewa dalam posisi berdiri dengan memegang bunga teratai.

Lanjut ke bagian atas candi yang berbentuk kubus, hal itu melambangkan puncak Meru. Di mana puncak Meru dikelilingi oleh 52 stupa dengan tinggi hampir 4,60 m. Sepanjang batas antara atap dan tubuh candi ini dihiasi dengan deretan makhluk kerdil yang disebut dengan Gana.

Oh ya, untuk atap candi Kalasan ini bentuknya adalah segi delapan dan bertingkat dua. Tingkat pertama dihiasi dengan relung-relung berisi arca Budha Manusi Budha, sedangkan tingkat ke dua dihiasi dengan relung-relung berisi arca Dhayani Budha.

Sebenarnya puncak candi berbentuk stupa, akan tetapi sampai saat ini belum berhasil dibangun kembali puncaknya. Hal ini disebabkan oleh banyaknya batu asli yang hilang. Jika Anda melihat puncak candi dari dalam maka puncak atap terlihat seperti rongga dari susunan lingkaran dari batu yang semakin ke atas semakin menyempit.

Wisata Sejarah Candi Kalasan
Instagram by @luthfiaamalia

Untuk ruang utama candi Kalasan sendiri berbentuk bujur sangkar yang mempunyai pintu masuk di sisi timur. Di dalam ruangan tersebut terdapat susunan batu yang bertingkat di mana dahulunya merupakan tempat meletakkan patung Dewi Tara.

Kunjungi :  Goa Jatijajar Kebumen, Surga Dari Perut Bumi yang Indah

Karena patung Dewi Tara yang telah hilang, maka patung itu hanya bisa dikira-kira berasal dari perunggu setinggi sekitar enam meter. Menempel pada dinding barat, di belakang susunan batu tersebut terdapat semacam altar pemujaan.

Sampai saat ini selain dijadikan sebagai tempat wisata, Candi Kalasan masih dipakai sebagai tempat pemujaan. Candi ini sering digunakan untuk beribadah bagi mereka penganut ajaran Buddha, utamanya aliran Buddha Tantrayana dan pemuja Dewi Tara.

Jika tiket masuk candi Prambanan dikenakan Rp.30.000 maka lain halnya dengan candi Kalasan. Anda hanya perlu merogoh kocek 2000 rupiah saja untuk bisa masuk ke dalam candi ini.

Selain candi prambanan dan juga Kalasan, adapula candi ratu boko yang letaknya tidak jauh dari candi Kalasan. Rute Candi Ratu Boko sama halnya dengan jalan menuju candi Kalasan. Berada di sepanjang jalan Kalasan atau 16 km ke arah timur dari kota Yogyakarta.

Oh ya sebenarnya ada banyak Destinasi Tempat Wisata di Jogja. Tidak hanya candi saja, , monumen, museum dan juga wisata alam lainnya yang sangat banyak sekali tersebar di berbagai wilah Yogyakarta. Salah satu wisata alam yang indah adalah Pantai Greweng Yogyakarta. Anda bisa membaca ulasannya di artikel kami sebelumnya.

Mungkin hanya itu yang bisa kami ulas dari Lokasi dan Sejarah Candi Kalasan yang Ramai Wisatawan. Selamat menikmati liburan dan jangan lupakan sejarah.

1 Comment
  1. paket wisata dieng says

    makasih buat info nya

Cancel Reply

Your email address will not be published.

/* */