Surganya Wisata Indonesia

Sejarah dan Letak Cagar Alam Pulau Burung

0

Cagar Alam Pulau Burung – Cagar alam adalah tempat untuk melindungi satwa-satwa langka. Salah satu cagar alam yang ada di Indonesia adalah cagar alam Pulau Burung, Banten. Letak Pulau Burung ini berada di Teluk Banten, sebelah utara Kota Serang atau sebelah Tenggara kawasan Banten Lama. Untuk menjawab rasa penasaran Anda tentang cagar alam ini. Berikut adalah ulasan sejarah dan letak cagar alam pulau burung.

Keindahan Pulau Burung
Instagram by @shaznishazwani

Letak Cagar Alam Pulau Burung

Cagar alam burung berada di Pulau Dua yang terletak di Desa Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen, Serang, Banten, tepatnya di lepas Pantai Utara Banten. Cagar alam ini lebih dikenal dengan nama Pulau Burung.

Adapun letak geografis Pulau Dua adalah 106°-21’ BT dan 6°01 LS dengan curah hujan rata-rata 1500-2000 mm per tahun yang terbasah. Untuk menuju cagar alam pulau burung tidak terlalu susah. Sebab cagar alam yang berada di Pulau Dua ini merupakan daerah pesisir yang dekat dengan pusat kota.

Jalur tempuh yang bisa kita lalui adalah dari Jakarta keluar gerbang ol Serang Timur ambil arah ke kanan, yaitu arah Banten Lama atau Karisedenan Banten. Sebelum jembatan ambillah arah ke ke kanan menuju Sawah Luhur. Dari Serang menuju Sawah Luhur dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 30 menit.

Peta Pulau Burung dari Serang sendiri adalah berada di kecamatan Kasemen. Dinamakan pulau Burung adalah sebab ada banyak ribuan burung dari berbagai tempat, seperti Asia, Australia, bahkan Afrika yang singgah di Pulau Dua. Tapi kehadiran burung-burung ini hanya ada pada bukan-bulan tertentu, biasanya Maret hingga Agustus. Jadi, tak heran jika Pulau Dua disebut-sebut sebagai surganya bagi pecinta burung.

Kunjungi :  Pesona Menakjubkan Pantai Siring Kemuning Bangkalan Madura

Burung-burung tersebut berdatangan ke Pulau Dua untuk menghindari cuaca dingin yang sedang terjadi di daerahnya. Di Pulau Dua inilah biasanya burung-burung ikut berkembang biak sebelum akhirnya kembali lagi ke tempat asal mereka.

shaznishazwani
Instagram by @shaznishazwani

Sejarah Cagar Alam Pulau Burung

Setelah mengetahui di mana letak cagar alam ini, ada baiknya kita mengerti bagaimana sejarah adanya pulau Burung. Bukankah bangsa yang baik adalah yang idak melupakan sejarah? Ya, dulu pulau ini terpisah dari Pulau Jawa dengan selat selebar 500m.

Pulau Dua atau Pulau Burung ini dahulu hanya berupa gundukan tanah yang luasnya hanya sekitar 8 hektar. Namun setiap tahunnya dataran ini kian hari kian bertambah hingga akhirnya menyatu dengan Pula Jawa dan luasnya sekarang mencapai 30 hektar.

Tepatnya pada tanggal 26 Desember 1984, pemerintah melalui keputusan Menteri Kehutanan. Pada saat itu yang menjabat adalah Soejarwo dari Kabinet Pembangunan IV mengeluarkan Surat Keputusan Nomor : 253/KptsII/1984. Surat ini berisi untuk melakukan perlindungan terhadap burung dan habitatnya serta perluasan lokasi yang pada awalnya hanya sekitar 8 Ha menjadi 30 Ha.

Pulau Burung Bangka
Instagram by @f4.71n

Hingga akhirnya mulai tahun 1984, daratan yang bertambah itu menjadi bagian dari Cagar Alam Pulau Dua. Cagar alam Pulau Dua ini dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat. Adapun dinamakan pulau Burung sendiri, ya karena di tempat ini terdapat banyak sekali burung-burung yang berdatangan ke pulau ini.

Jumlah burung yang ada di pulau ini sendiri sekitar lebih dari 14 ribu ekor dari 108 jenis dengan jumlah yang migran sekitar 29 jenis. Burung migran tersebut adalah pindahan dari Australia, Jepang, atau Hong Kong untuk sekadar mencari makan dan menghindari musim di dingin di tempatnya.

Kunjungi :  Berwisata Keluarga di Pantai Kartini Jepara Jateng

Burung-burung yang ada di Pulau Dua sendiri terdiri dari Cangak Abu, Cangak Merah, Cangak Laut, Kuntul Putih Besar, Bluwok atau Bangau Putih Susu, Kuntul Karang, Kuntul perak kecil, Kuntul Kerbau, Pecuk Padi, Roko-roko, Koak Merah, Koak maling dan lain-lain. Ada juga satwa lin yang hidup di pulau ini selain burung yakni hewan jenis reptilia seperti biawak dan ular sanca, serta jenis satwa liar lainnya yaitu kucing hutan dan sebagainya.

Selain satwa, Pulau Dua sendiri memiliki lebih dari 85 jenis tumbuhan yang tumbuh. Jenis flora yang terdapat di cagar alam ini di antaranya adalah: Kepuh, Ketapang, Bangka, Api-api, Dadap, Cangkring, dan Pace. Bahkan pada garis pantai timur menghadap utara dijumpai formasi tumbuhan api-api yang muda. Kemungkinan formasi yang unik dipengaruhi oleh perluasan pulau.
Sayangnya tidak sembarang orang diperbolehkan masuk ke pulau ini. Untuk memasuki cagar alam ini kita harus memiliki surat izin. Namun jika kita hanya bermain sehari saja dan tidak masuk ke dalam hutannya, pengunjung diperbolehkan masuk tanpa surat ijin.

Pesona Pulau Burung
Instagram by @diahsally

Akan tetapi jika kita ingin akan melakukan penelitian, kita harus memiliki Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI). Tidak usah khawatir akan kesulitan mendapatkan SIMAKSI, sebab surat tersebut bisa mudah kita dapatkan dengan mengurus di kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam

Indahnya Pulau Burung dipandang dari atas Menara Pandang

Jika Anda sudah masuk ke Pulau Burung ini, Anda akan bertemu dengan salah seorang petugas jagawana. Jagawana artinya penjaga yang berasal dari Bahasa Inggris yang juga bisa diartikan sebagai pengawal atau tentara.

Petugas jagawana adalah orang yang ditugasi untuk menjaga pulau ini. Banyaknya pemburu liar yang suka membunuh burung-burung di pulau inilah yang membuat jagawana harus ada untuk melindungi.

Kunjungi :  Berwisata? Jangan Lewatkan Air Terjun Coban Pelangi Malang

Nah, setelah masuk ke cagar alam tidak jauh dari papan selamat datang, terdapat satu gedung pos jaga, satu gubuk terbuat dari kayu dan papan, dan menara pandang dari kayu setinggi kurang lebih 30 meter.

Wisata Alam Pulau Burung
Instagram by @imancorinneadrienne

Dari menara pandang inilah kita bisa melihat dari kejauhan teluk Banten. Dari teluk tersebut Anda akan melihat ikan-ikan besar berenang di permukaan. Pemandangan vertikal ke arah bawah inilah yang membuat pohon-pohon mangrove yang baru ditanam di bibir pantai terlihat. Pantai yang landai dan laut dengan ombak yang tenang benar-benar akan membuat Anda semakin takjub dan mensyukuri anugerah yang telah diciptakan tuhan.

Selain dapat melihat keindahan panorama di sekitar Pulau Burung, Anda juga bisa menikmati rimbunnya hutan mangrove. Apalagi melihat di banyak burung berterbangan dengan penuh keceriaan. Suaana damaipun seketika menyertai kita dengan keindahan alam yang slihi berganti menyapa.

Nah, jika kita sudah sampai di Serang, jangan lupa menikmati tempat wisata di Serang lainnya. Atau bisa juga Anda mampir ke Tangerang. Ada Taman Potret Tangerang yang indah dan adapula Taman Rekreasi Situ Gintung. Lebih cocok lagi setelah dari cagar alam kita juga bisa pergi berobservasi di wisata taman nasional ujung kulon.

Meski masih terbilang baru menjadi provinsi, tempat wisata di Banten tidak kalah bagusnya dengan provinsi-proinsi yang sudah lama berdiri di Indonesia. Ayo nikmati liburanmu di Banten.
Jadi, seperti itulah ulasan sejarah dan letak cagar alam pulau burung yang bisa kami bagi. Jangan lupa sering-sering belajar sejarah ya.

Leave A Reply

Your email address will not be published.

/* */